Kursus yang tersedia
Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman secara umum mengenai kondisi perubahan iklim di tingkat global berdasarkan laporan IPCC. Selain itu peserta juga diharapkan dapat memahami dampak perubahan iklim secara luas.
Materi ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko, merencanakan adaptasi yang efektif, melindungi masyarakat dan ekosistem, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak perubahan iklim. Selain itu, dalam topik ini dipelajari pula tahapan untuk mencapai ketahan iklim.
Materi ini membahas berbagai inisiatif yang telah dilakukan mengenai kajian kerentanan perubahan iklim yang telah di lakukan di Indonesia.
Materi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengelola data pendukung yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan dan analisis. Bagaimana cara pengumpulan data yang dibutuhkan dalam kajian kerentanan perubahan iklim akan disajikan pada materi ini.
Materi ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menganalisis, dan menginterpretasi data terkait kerentanan terhadap perubahan iklim. Mencakup proses penyiapan data dan berbagai hal lain yang terkait dengan kebutuhan analisis.
Materi pelatihan metode dan proses analisis kerentanan terhadap perubahan iklim adalah program yang dirancang untuk memberikan peserta keterampilan dan pengetahuan yang mendalam tentang cara melakukan penilaian kerentanan yang komprehensif. Mencakup pengenalan metode, analisis data, visualisasi data, dan berbagai hal lain yang diperlukan dalam proses analisis kerentanan perubahan iklim.
Materi ini dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan untuk menginterpretasi dan menganalisis hasil penilaian kerentanan mengunakan pendekatan kluster atau kelompok yang serupa , mencakup identifikasi variabel dan indikator, metode klasterisasi, penggunaan perangkat lunak, interpretasi hasil.
Materi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam mengidentifikasi isu yang relevan dan memahami hubungan kompleks antara faktor yang dianalisis dalam kajian kerentantan perubahan iklim menggunakan pendekatan DPSIR. Mencakup kekuatan penggerak (Driver), tekanan (Pressure), kodisi (State), dampak (Impact), dan identifikasi respon.
Penyusunan strategi kerentanan terhadap perubahan iklim memiliki beberapa tujuan utama, yang bertujuan untuk membantu individu, komunitas, organisasi, dan pemerintah dalam menghadapi dan mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh perubahan iklim. melalui materi ini, peserta diharapkan mampu untuk mengetahui dan menyusun upaya, strategi, dan intervensi yang diperlukan dalam mengatasi kerentanan terhadap perubahan iklim yang berbasis gender.
Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya peran gender dalam penyusunan intervensi kerentanan terhadap perubahan iklim untuk memastikan intervensi yang efektif, adil, dan berkelanjutan.
Kemampuan berpikir kritis adalah salah satu persyaratan utama bagi seorang peneliti. Lewat pemikiran yang kritis, seorang peneliti mampu merumuskan berbagai pertanyaan riset untuk kemudian dijawab melalui serangkaian kegiatan pengambilan data, analisa dan sintesa. Lewat pemikiran yang kritis, seorang peneliti juga mampu mempertanyakan berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnya untuk menggali pengetahuan dan pembelajaran yang belum terungkap. Peserta program memahami bagaimana proses berpikir kritis dan kaitannya dengan merancang topik-topik penelitian.
Sebuah penelitian yang dijalani oleh peneliti adalah sebuah proses panjang yang meliputi berbagai tahapan pemikiran. Dari mulai merancang pertanyaan riset (research question) yang sesuai dengan minat dan keahlian peneliti, sampai dengan merancang kerangka kerja dan menjalankan kegiatan penelitian. Peserta program memahami proses yang dilalui oleh sebuah penelitian. Termasuk didalamnya menyusun rencana penelitian, mencari dana, implementasi, publikasi dan analisa dampak.
Memilih topik riset yang tepat adalah salah satu langkah kunci yang akan menentukan keberhasilan sebuah penelitian. Tidak mudah menentukan topik yang tepat. Berbagai tantangan dihadapi peneliti untuk dapat menentukan topik yang sesuai dengan minat dan keahlian, namun juga sesuai dengan kebutuhan peneir manfaat dari riset tersebut. Peserta mendapatkan kesempatan untuk mencoba membuat topik-topik riset sederhana dari bahan bacaan ataupun paparan lain
Peserta program mendapatkan pemahaman mengenai berbagi sumber data yang dipergunakan di dalam riset. Pembahasan mengenai sumber data primer vs sekunder dan juga sumber data lain yang relevan dalam kondisi saat ini.
Peserta program mendapatkan gambaran tentang berbagai proses penggalian data di era digital. Contoh-contoh bentuk data yang dihasilkan dengan berbagai metode serta kekurangan dan kelebihannya.
Peserta program mendapatkan gambaran mengenai berbagi jenis data yang diolah dalam keseharian aktivitas penelitian di ICRAF Indonesia. Termasuk didalamnya proses transformasi data menajdi informasi, pengetahuan dan proses diseminasinya.
Peserta memahami proses penggalian data melalui proses wawancara. Hal -hal yang harus maupun yang tidak perlu dilakukan. Peserta juga mendapatkan pengalaman melakukan wawancara melalui proses simulasi.
Peserta mendapatkan pengetahuan mengenai proses FGD. tercakup di dalamnya adalah proses persiapan dan perencanaan materi, pelaksanaan dan proses paska FGD. Peserta program mengalami langsung proses memimpin FGD, menjadi notulen ataupun pengolah data.
Melalui paparan dan proses simulasi, peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman untuk menjalankan kegiatan survey rumah tangga. Termasuk didalamnya adalah tata krama dan kode etik sepert FPIC dan personal data protection.
Peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai berbagai alat bantu yang akan dipergunakan dalam proses pengumpulan data selama program Inkubator Peneliti Muda Lansekap berlangsung.
Peserta program mendapatkan pengetahuan lewat berbagai cerita dan pengalaman melakukan penelitian di berbagai area di Indonesia.
Peserta program mendapatkan pengetahuan lewat berbagai cerita dan pengalaman melakukan penelitian di Indonesia.
Peserta program memahami penyebab perubahan iklim, dampaknya bagi Indonesia, serta berbagai bentuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang telah dijalankan di Indonesia.
Peserta program memahami jenis-jenis kebijakan pemerintah yang menaungi penanganan perubahan iklim di Indonesia.
Peserta memahami konsep jasa lingkungan, jenis-jenis jasa lingkungan, berbagai mekanisme imbal jasa lingkungan dan metode-metode yang digunakan untuk mengukur dan memantau jasa lingkungan.
Peserta memahami pengertian degradasi dan berbagai metode restorasi bentang lahan yang dikenal di Indonesia.
Peserta memahami berbagai peraturan dan regulasi yang terkait dengan kebijakan jasa lingkungan, degradasi dan restorasi bentang lahan.
Peserta memahami berbagai bentuk kegiatan pemberdayaan petani, beserta praktik dan pendekatan terbaik yang pernah diterapkan oleh ICRAF di berbagai lokasi di Indonesia.
Peserta mengenal berbagai bentuk pembiayaan inovatif dan proses yang dilakukan agar petani baik laki-laki maupun perempuan bisa mengakses layanan keuangan ini.
Peserta mengenal berbagai data yang dibutuhkan untuk studi ketahanan pangan
Peserta memahami tentang konsep ketahanan pangan dan permasalahan yang dihadapi Indonesia terkait ketahanan pangan.
Peserta memiliki kesadaran berpikir dalam kerangka analisis gender dan inklusi sosial serta memahami contoh-contoh di lapangan.
Peserta mendapatkan gambaran mengenai kerangka besar ALLIR (termasuk komponen kajian penilaian kondisi terkini dan prediksi di masa mendatang, proses pengambilan keputusan, opsi intervensi, dan induksi perubahan perilaku) dan keterhubungan antar perangkat yang berada di dalam kerangka ALLIR.
Peserta memahami proses penyusunan peta sketsa sub lanskap dengan karakterisasi penggunaan lahan dan pemicu perubahan lahan.
Peserta memahami proses penyadar-tahuan (awareness) dan mengali pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang kejadian luar biasa, paparan dan akibat kejadian luar biasa, serta respon mitigasi dan adaptasi terkait dengan sumber air dan pemanfaatannya.
Peserta memahami dan menemukenali konsep jasa lingkungan, penyediaan dan permintaan terhadap jasa ekosistem, dan keterhubungan bentang lahan (hulu-hilir).
Peserta memahami kerangka monitoring dan evaluasi serta penilaian outcomes, analisa gap dan dampak intervensi.
Peserta memahami dinamika strategi penghidupan pada kelompok rumah tangga pada berbagai kondisi (normal dan ada shock).
Peserta memahami tahapan perbaikan SUTA melalui praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices – GAP).
Peserta memahami apa itu profitabilitas sistem usaha tani dan bagaimana membandingkan dan menilai sistem usaha tani.
Peserta memahami isu dan tahapan perbaikan rantai nilai dan industri hilir untuk menunjang usaha masyarakat desa.
Peserta memahami proses pembentukan dan komponen prinsip, kriteria, dan indikator untuk karakterisasi penghidupan.
Peserta memahami dan mampu menemukenali faktor-faktor yang mempengaruhi mekanisme akses terhadap penghidupan berbasis pertanian di lahan gambut.
Peserta memahami secara mendalam perangkat LUCBI dan mampu menjalankan pengambilan data di lapangan.
Peserta memahami secara mendalam perangkat Casava Water serta mampu menjalankan pengambilan data di lapangan.
Peserta memahami secara mendalam perangkat LISTRA-LIGOTS dan mampu menjalankan pengambilan data di lapangan.
Peserta memahami secara mendalam perangkat IBUSS dan mampu menjalankan pengambilan data di lapangan.
Peserta memahami secara mendalam mengenai pengorganisasian dan pengelolaan data.
Pembelajar mampu mengetahui visi misi pendidikan lingkungan ketahanan pangan untuk ketahanan iklim